Dinas PPKUKM | Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

Ekspor di Bulan Mei Alami Keterpurukan

Ekspor Jakarta pada bulan Mei 2022 mengalami keterpurukan. Hal ini ditandai dengan menurunnya nilai ekspor secara signifikan sebesar 25,3% dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai ekspor tercatat hanya US$ 715,4 juta dan menjadi nilai terendah di tahun 2022.

Sektor migas dan nonmigas mengalami penurunan yang cukup dalam. Sektor migas bahkan turun sebesar 58,6%, sedangkan sektor non migas jauh lebih kecil sebesar 25,2%. Seluruh sektor nonmigas umumnya mengalami penurunan, hanya sektor pertambangan dan lainnya saja yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 6,3%.

Nilai ekspor jika ditinjau berdasarkan komoditas umumnya mengalami penurunan. Komoditas tembaga dan barang daripadanya menjadi satu-satunya komoditas yang mengalami peningkatan sebesar 13,5%. Bahkan, sembilan komoditas utama lainnya juga ikut turun cukup dalam.

Berikut penurunan nilai ekspor sembilan komoditas utama lainnya.

1. Mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (↓55,4%);

2. Lemak dan minyak hewani/nabati (↓52,1%);

3. Pakaian dan aksesorinya (rajutan) (↓44%);

4. Sabun dan preparat pembersih (↓29,5%);

5. Mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (↓28,3%);

6. Berbagai produk kimia (↓23,6%);

7. Logam mulia dan perhiasan/permata (↓19,4%);

8. Ikan, krustasea, dan moluska (↓16,1%);

9. Kendaraan dan bagiannya (↓8,5%).

Ekspor berdasarkan negara tujuan utama menunjukkan pola yang sama yaitu mengalami penurunan. Negara tujuan utama ekspor yang mengalami penurunan terdalam adalah Amerika Serikat sebesar 44,2%. Hal ini disebabkan oleh turunnya permintaan akan komoditas ikan, moluska, dan krustasea akibat turunnya nilai produk ikan dan udang yang dibekukan.

Namun, Ekspor menuju Filipina malah mengalami peningkatan sebesar 0,1%. Peningkatan ini disebabkan naiknya permintaan ekspor komoditas kendaraan dan bagiannya seperti kendaraan bermotor roda 4 dan lebih.

Pada perbandingan nilai ekspor dengan tahun lalu di bulan yang sama (y-on-y) ditemukan adanya penurunan sebesar 0,7%. Nilai penurunan ekspor tidak terlalu besar dikarenakan hanya beberapa komoditas saja yang mengalami penurunan.

Sumber: https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2022/07/01/948/ekspor-kumulatif-masih-bertahan-positif-meski-ekspor-mei-terkontraksi-cukup-dalam.html